Saran yang berkaitan dengan pemberian obat:
- Memberi obat pada anak, sebaiknya dilakukan di tempat terang. Hal ini untuk mengurangi resiko kekeliruan dalam pemberian obat atau salah dalam dosisnya.
- Jangan pernah untuk membuat dosis sendiri, baik itu menaikkan atau menurunkan dosis tanpa sepengetahuan dokter yang memberikan.
- Jika anak pergi berobat, padahal anak tersebut sedang minum obat, maka, catatlah obat tersebut, atau bawa obat dan resep yang diminumnya, hingga dokter tahu untuk pemberian obat selanjutnya.
- Jangan pernah menyuruh anak untuk minum obat sendiri karena kita belum bisa meyakini dia mampu mengukur apa yang diminumnya. Orang tua harus selalu mengawasi.
- Jika memberi obat bebas kepada anak, sebaiknya yang pernah diberikan oleh dokternya, jangan yang belum pernah diketahui oleh orang tua.
- Sebelum dan sesudah memberikan obat, bacalah dulu label kemasannya. Hal ini agar dosis yang kita berikan tepat.
- Jangan mengkonversikan takaran obat dengan ukuran rumah tangga, misalnya milliliter dengan takaran piring.
- Jika ingin memberikan obat yang berlabelkan untuk anak kurang dari 2 tahun, sedangkan anak kita usia tersebut, kosultasikanlah dengan dokter apakah memang obat tersebut atas persetujuannya.
Bolehkah mencampur obat ke dalam botol susu?
Untuk tujuan mempermudah pemberian obat, memang diperbolehkan untuk mencampur obat dengan susu ataupun sari buah, namun, dicampurnya adalah di sendok, bukan di dalam botol susunya.
Hal ini karena jika dicampurnya di dalam botol susunya, ada kemungkinan susunya justru tidak dihabiskan, hingga obatnya yang diminum pun tidak maksimal, atau dosisnya tidak terpenuhi. Selain itu, rasa susu atau sari buah tersebut menjadi berubah. Dikhawatirkan hal ini justru menyebabkan “anak” malah bermusuhan dengan susu atau sari buah dan tidak mau lagi minum susu atau sari buah lagi.
Dosis obat harus diperhatikan
Dalam memberikan obat kepada anak, mutlak harus diperhatikan dosisnya.
Obat yang dijual bebas, misalnya untuk batuk dan pilek, memang boleh diberikan kepada anak, namun harus dengan ketelitian. Jika pemberian ataupun dosisnya tidak tepat, bisa berbahaya. Jadi, pembacaan label mutlak dilakukan, baik masa kadaluarsanya, dosisnya, maupun cara penyimpanannya.
Bila terjadi kelebihan memberikan dosis, maka berilah anak minum sebanyak-banyaknya, hal ini agar diharapkan konsentrasi obat menjadi lebih rendah dan dipercepat keluarnya, baik melalui buang air besar (feses), keringat, maupun urine.